Dalam proses pengurusan jenazah, keranda mempunyai peran yang terbilang penting. Penggunaannya kini telah berkembang bukan hanya sebagai alat untuk mengusung jenazah dari rumah ke pemakaman saja. Penggunaan keranda kini juga wajib memperhatikan standar kesehatan sehingga bisa digunakan dengan aman, terjaga higienis dan tak memberikan risiko bagi yang ada di sekelilingnya.
Pentingnya Standar Kesehatan dalam Penggunaan Keranda
Perlu diketahui, ada beberapa alasan tentang pentingnya standar kesehatan diterapkan dalam penggunaan keranda, diantaranya adalah:
Mencegah Tersebarnya Penyakit
Pada beberapa kasus, beberapa jenazah bisa mengandung risiko kesehatan sehingga keranda wajib memenuhi standar kesehatan. Tujuannya tak lain agar bisa mencegah tersebar luasnya penyakit yang terdapat pada tubuh jenazah sehingga bisa membahayakan seluruh pihak yang terlibat dalam pengurusan jenazah.
Keamanan dan Keselamatan Pemikul Keranda
Alasan yang berikutnya adalah untuk mencegah adanya risiko cedera yang terjadi ketika pemikul keranda mengangkat dan memikul keranda menuju pemakaman. Dengan memperhatikan standar kesehatan, semua risiko bisa dicegah dengan semaksimal mungkin.
Menjaga Kehormatan Jenazah
Memenuhi standar kesehatan juga penting untuk dilakukan sehingga jenazah yang dibawa dengan keranda tersebut dipastikan tetap bersih, terhormat dan terlindungi dengan baik hingga pemakaman selesai.
Langkah Mempersiapkan Keranda Sebelum Digunakan
Setelah keranda dipastikan sudah memenuhi standar kesehatan, selanjutnya perlu dilakukan persiapan sebelum keranda digunakan. Berikut langkah persiapan yang bisa dilakukan:
1. Cek Kebersihan dan Kondisi Keranda
Langkah yang pertama adalah dengan memeriksa kebersihan dan kondisi keranda apakah sudah bersih serta dalam kondisi baik atau tidak. Cek apakah ada kotoran atau sisa dari cairan tubuh jenazah sebelumnya. Biasanya keranda dibersihkan setelah pemakaian dan disterilkan dengan menggunakan cairan desinfektan khusus.
Periksa juga kondisi keranda apakah ada bagian yang cacat atau rusak sehingga perlu diperbaiki terlebih dahulu. Disarankan untuk menggunakan kain atau lapisan plastik pelapis untuk menjadi alas jenazah sehingga kondisi jenazah tetap terjaga.
2. Siapkan Bahan Penutup Keranda
Jangan lupa untuk menyiapkan bahan penutup keranda berupa kain berwarna hijau (khusus untuk umat Muslim) yang bersih. Kain penutup umumnya disulam dengan kalimat doa khusus dan dicuci secara rutin setelah pemakaian. Siapkan juga hiasan bunga yang dipasang di atas kain penutup keranda sebagai wujud penghormatan dan doa untuk jenazah.
3. Tali Pengikat
Jika keranda mempunyai bagian tersendiri yang bisa dilepas pasang, disarankan untuk mengikat dengan kuat bagian tersebut menggunakan tali sehingga lebih kokoh ketika keranda dibawa. Beberapa keranda juga membutuhkan pegangan atau tali khusus untuk memudahkan keranda ketika dibawa menuju pemakaman.
Panduan Lengkap Tata Cara Penggunaan Keranda Sesuai Standar Kesehatan
Ada beberapa tata cara penggunaan keranda sesuai standar kesehatan yang penting untuk diperhatikan yaitu:
1. Pengangkatan Keranda
Untuk mengangkat keranda, dianjurkan untuk dilakukan oleh kaum laki-laki minimal 4 orang pemikul pada setiap sisi keranda. Lakukan pengangkatan keranda dengan posisi tubuh yang tegak dengan bagian lutut sedikit sehingga bisa terhindar dari cedera punggung. Hindari mengangkat keranda dengan terburu-buru atau sembari bercanda.
2. Membawa Keranda Menuju Pemakaman
Usahakan untuk membawa keranda dengan langkah yang stabil dan teratur. Jika perjalanan menuju pemakaman lama sehingga perlu dilakukan bergantian, sebaiknya lakukan dengan koordinasi yang baik sehingga tak mengguncang jenazah. Pastikan jalur yang akan dilalai pembawa keranda aman, tidak berlubang ataupun licin saat dilalui.
3. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri)
Jika diketahui jenazah yang dibawa dalam keranda mempunyai riwayat penyakit menular tertentu, maka petugas wajib memakai masker medis. Untuk pemikul keranda disarankan untuk menggunakan sarung tangan medis sehingga bisa terjaga kebersihannya. Hindari adanya kontak langsung dengan tubuh jenazah yang ada di dalam keranda untuk meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan.
4. Adab Meletakkan Keranda
Bukan hanya membawa keranda saja yang ada aturan, adab dan standar kesehatan. Meletakkan keranda juga penting untuk diperhatikan yaitu dilakukan dengan hati-hati dan perlahan. Pastikan untuk menggunakan dudukan atau alas sehingga keranda tak langsung bersentuhan dengan tanah atau lantai. Selain itu, pastikan bagian kepala jenazah berada di arah kiblat ketika akan disholatkan.
Langkah Perawatan Keranda Setelah Penggunaan
Setelah keranda selesai digunakan, ada beberapa langkah perawatan yang wajib untuk dilakukan, yaitu:
Bersihkan Keranda
Setelah proses pemakaman selesai, segera cuci keranda dengan menggunakan air mengalir dan sabun. Jika terdapat noda atau bau yang sulit hilang, bersihkan dengan menggunakan sabun yang mengandung asam seperti sabun cuci piring.
Wajib dilakukan desinfeksi keranda terutama jika ada kontak keranda dengan cairan tubuh jenazah. Bersihkan bekas tempat memandikan jenazah juga bisa dilakukan dengan desinfektan dalam bentu klorin berkadar 0,5% yang didiamkan selama beberapa menit sebelum dibilas bersih.
Setelah proses pencucian keranda selesai, keringkan seluruh bagian keranda dengan menggunakan kain lap yang bersih. Usahakan tidak ada sisa lembap di bagian tertentu keranda (khususnya bagian tersembunyi) yang bisa merusak bahan material keranda.
Penyimpanan dengan Tepat
Setelah keranda selesai dibersihkan, simpan keranda di tempat yang kering dan mempunyai suhu normal (hindari tempat penyimpanan bersuhu ekstrem atau lembap karena bisa merusak material keranda).
Hindari Beban Berlebihan
Keranda didesain terbuat dari bahan stainless steel, namun sebaiknya beban yang dibawa tak melebihi kapasitas yang ditentukan. Contohnya untuk membawa beban lebih dari 500 kg sehingga keranda tetap awet tahan lama dan tak rusak untuk bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
Cuci Kain Penutup
Untuk kain penutup, pastikan untuk mencucinya segera setelah digunakan kemudian menyimpannya dengan baik dan benar. Simpan kain penutup yang sudah dicuci bersih dan dirapikan dalam plastik tertutup sehingga terjaga kehigienisannya.
Kesimpulan
Keranda bukan hanya berperan sebagai alat transportasi jenazah menuju pemakaman saja, melainkan juga berfungsi sebagai wujud penghormatan terakhir pada jenazah. Dengan menerapkan standar kesehatan pada seluruh proses penggunaan keranda ikut memberikan peran serta untuk menjaga keselamatan dan kebersihan dalam setiap prosesi pemakaman yang diselenggarakan.
Semoga penjelasan lengkap di atas bisa membantu untuk memahami tata cara lengkap penggunaan keranda sesuai standar kesehatan yang berlaku. Dapatkan perlengkapan pengurusan jenazah sesuai standar kesehatan dan lengkap hanya di InovaKit. Cek produknya sekarang juga.
Frequently Asked Questions
Apa saja urutan tata cara perawatan jenazah?
Ada sekitar 4 urutan tata cara perawatan jenazah terdiri dari proses memandikan, mengafani, menyalatkan dan menguburkan.
Adakah langkah khusus untuk merawat pasien jenazah?
Perawatan pribadi pasien setelah meninggal dunia umumnya mencakup proses memandikan, memosisikan dan mendandani jenazah serta merawat peralatan medis yang digunakan.
Bagaimana cara pengurusan jenazah jika anggota tubuhnya tak lengkap (tidak utuh)?
Jika ditemukan potongan anggota tubuh manusia atau ditemukan separuh badan yang terbelah melintang atau memanjang. Maka cukup dibungkus dengan kain (tidak dimandikan) terkecuali jika ada kepalanya maka wajib diberikan kain kafan.
Siapakah yang paling berhak dalam pengurusan jenazah?
Dalam pengurusan jenazah yang paling berhak adalah keluarga paling dekat dari almarhum/almarhumah yang dimulai dari keluarga ini yang mempunyai hubungan dekat.