Di banyak rumah sakit, masjid, hingga lembaga sosial, keranda menjadi simbol penghormatan terakhir kepada almarhum. Seiring perkembangan zaman, keranda yang terbuat dari kayu atau bahan besi biasa mulai digantikan dengan keranda berbahan stainless steel. Hal ini bukan tanpa alasan, karena stainless steel memiliki sifat yang lebih kuat, tahan lama, higienis serta tidak mudah berkarat.
Namun, tidak banyak orang yang memahami secara mendalam tentang bahan baku utama stainless steel yang digunakan dalam pembuatan keranda. Dari mana bahan tersebut berasal? Apa saja komposisinya? Mengapa bahan ini menjadi pilihan terbaik?
Artikel ini akan membahas secara detail mengenai bahan baku utama keranda stainless, sumbernya, hingga alasan mengapa produk ini menjadi standar modern dalam perlengkapan pemulasaran jenazah.
Apa Itu Stainless Steel?
Sebelum membahas bahan baku utama keranda stainless, penting untuk memahami apa itu stainless steel. Stainless steel adalah paduan logam yang tersusun dari besi (Fe) sebagai komponen utama, kemudian diperkaya dengan kromium (Cr), nikel (Ni) dan elemen lainnya. Kandungan kromium minimal 10,5% memberikan sifat tahan karat yang sangat diperlukan dalam lingkungan lembap dan sering bersentuhan dengan cairan, seperti saat memandikan jenazah.
Dalam konteks keranda, stainless steel menjadi material unggulan karena tidak hanya kuat menahan beban, tetapi juga memiliki permukaan yang mudah dibersihkan dan tetap higienis meski digunakan berulang kali.
Bahan Baku Utama Stainless Steel untuk Keranda
Menjadi salah satu material yang awet dan tahan lama, Anda perlu mengetahui beberapa jenis bahan baku utama stainless steel yang digunakan dalam pembuatan keranda:
1. Besi (Iron – Fe)
Besi adalah bahan utama dalam pembuatan baja tahan karat. Bijih besi biasanya diperoleh dari penambangan hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Setelah melalui proses peleburan di tanur tinggi (blast furnace), besi diolah menjadi baja yang kemudian dipadukan dengan unsur lainnya.
Dalam keranda stainless, besi memberikan kekuatan dasar sehingga produk mampu menahan bobot jenazah sekaligus tetap kokoh meski digunakan bertahun-tahun.
2. Kromium (Chromium – Cr)
Kromium adalah unsur paling penting yang membedakan stainless steel dari baja biasa. Lapisan tipis oksida kromium pada permukaan logam berfungsi sebagai pelindung alami yang mencegah karat. Tanpa kromium, keranda akan mudah berkarat saat terkena air atau cairan tubuh jenazah.
Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki cadangan kromium, meski sebagian besar pasokan dunia masih berasal dari Afrika Selatan, India dan Kazakhstan.
3. Nikel (Nickel – Ni)
Nikel menambah sifat tahan korosi sekaligus meningkatkan kilap permukaan stainless steel. Dalam keranda jenazah, kehadiran nikel membuat material lebih awet, bahkan dalam kondisi lembap atau sering dicuci.
Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia, terutama dari tambang-tambang di Sulawesi dan Maluku. Hal ini membuat bahan baku stainless steel di Indonesia relatif terjamin ketersediaannya.
4. Karbon (C)
Meskipun hanya dalam jumlah kecil, karbon berperan penting dalam memperkuat struktur baja. Kandungan karbon yang tepat membantu meningkatkan kekerasan tanpa mengorbankan sifat lentur stainless steel.
5. Elemen Tambahan
Selain empat unsur utama di atas, stainless steel juga bisa mengandung molibdenum (Mo), mangan (Mn) dan silikon (Si) untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi serta memperbaiki proses pengolahan.
Sumber Bahan Baku Stainless Steel
Beberapa sumber bahan baku stainless steel diantaranya:
1. Bijih Besi
Bijih besi ditambang dari berbagai negara seperti Australia, Brasil, hingga Indonesia. Di Indonesia, tambang bijih besi terdapat di Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi. Besi menjadi tulang punggung pembuatan stainless steel dan menentukan kualitas akhir keranda.
2. Kromium
Kromium diperoleh dari mineral kromit (FeCr2O4). Cadangan terbesar berada di Afrika Selatan, namun Indonesia juga berpotensi sebagai pemasok kromium di masa depan.
3. Nikel
Sebagai produsen nikel besar, Indonesia menyumbang lebih dari 20% pasokan global. Hal ini menjadikan negeri ini sebagai pemain penting dalam industri baja tahan karat. Bahan baku keranda stainless yang diproduksi di Indonesia sebagian besar memanfaatkan sumber daya alam lokal.
4. Batu Bara dan Energi Tambahan
Selain mineral utama, proses pembuatan stainless steel membutuhkan energi tinggi dari batu bara kokas dan gas alam untuk peleburan. Inilah yang membuat proses produksi stainless steel sangat padat energi.
Mengapa Stainless Steel Dipilih untuk Keranda?
Keranda stainless steel akan lebih tahan lama, sehingga banyak dipilih oleh rumah sakit, yayasan maupun masjid. Mengapa demikian?
1. Tahan Karat
Keranda berbahan stainless tidak akan mudah rusak meskipun sering bersentuhan dengan air. Ini penting karena keranda sering digunakan dalam kondisi basah setelah proses pemandian jenazah.
2. Higienis
Stainless steel memiliki permukaan halus tanpa pori sehingga mudah dibersihkan dan tidak menyerap cairan. Hal ini menjaga kebersihan dan mengurangi risiko penyebaran penyakit.
3. Kuat dan Tahan Lama
Dengan komposisi besi, kromium dan nikel, stainless steel memiliki kekuatan tinggi yang mampu menopang beban dengan baik. Keranda stainless bisa bertahan puluhan tahun tanpa berkurang kualitasnya.
4. Estetis
Permukaan mengkilap membuat keranda terlihat lebih rapi, bersih dan modern dibandingkan keranda kayu.
5. Perawatan Mudah
Cukup dibersihkan dengan air sabun atau cairan pembersih biasa, keranda stainless akan tetap awet tanpa memerlukan perawatan khusus.
Proses Pembuatan Keranda Stainless
Inilah proses pembuatan keranda stainless steel:
1. Pengolahan Bijih
Besi, kromium dan nikel dilebur dalam tanur listrik dengan suhu tinggi.
2. Pencampuran Paduan
Unsur tambahan seperti karbon dan molibdenum dimasukkan sesuai kebutuhan.
3. Pembentukan Lembaran atau Pipa
Stainless steel dicetak menjadi lembaran atau pipa yang siap digunakan.
4. Perakitan Keranda
Bagian keranda, seperti rangka, alas dan pegangan tangan, dirakit dengan sistem las modern.
5. Finishing
Permukaan dipoles agar mengkilap dan halus, lalu diperiksa kualitasnya sebelum dipasarkan.
Pentingnya Memilih Produsen Keranda Terpercaya
Bahan baku berkualitas saja tidak cukup jika tidak diproduksi oleh tangan ahli. Produsen terpercaya akan memastikan keranda stainless dibuat sesuai standar keamanan dan kenyamanan.
Di Indonesia, InovaKit menjadi salah satu produsen keranda stainless terkemuka. Dengan pengalaman panjang, InovaKit menggunakan bahan baku stainless terbaik dan proses manufaktur modern. Produk keranda stainless dari InovaKit terbukti kokoh, tahan lama dan higienis sehingga banyak dipercaya oleh rumah sakit, masjid, hingga lembaga sosial di seluruh Indonesia.
Keranda stainless merupakan inovasi penting dalam dunia perlengkapan pemulasaran jenazah. Memilih keranda stainless tidak hanya soal estetika, tetapi juga soal kualitas dan penghormatan terakhir bagi almarhum. Dengan memahami bahan bakunya, masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih produk yang tepat.
Jika Anda sedang mencari keranda stainless berkualitas tinggi dengan standar terbaik, percayakan pilihan Anda kepada InovaKit. Segera dapatkan keranda stainless kokoh dan higienis untuk kebutuhan rumah sakit, masjid atau lembaga Anda hanya di InovaKit.ID.
Frequently Asked Questions
Apa saja bahan utama stainless steel untuk keranda?
Besi, kromium, nikel, karbon dan elemen tambahan seperti molibdenum.
Dari mana sumber bahan baku stainless steel?
Besi dari bijih hematit/magnetit, kromium dari kromit, nikel dari tambang di Sulawesi dan Maluku.
Mengapa keranda stainless lebih unggul dibanding kayu?
Karena tahan karat, mudah dibersihkan dan lebih awet.
Di mana membeli keranda stainless berkualitas?
Keranda stainless terbaik bisa didapatkan di InovaKit.ID.
