Dalam situasi darurat, relawan atau masyarakat umum sering kali harus membantu proses evakuasi atau pemindahan pasien sebelum tenaga medis profesional tiba. Salah satu alat yang paling sering digunakan adalah tandu. Namun, masih banyak orang yang belum memahami bahwa cara angkat tandu tidak boleh dilakukan sembarangan.
Teknik mengangkat tandu yang salah bukan hanya berisiko mencederai pasien, tetapi juga dapat menyebabkan cedera serius pada orang yang mengangkatnya. Oleh karena itu, memahami cara angkat tandu yang benar dan aman sangat penting, terutama bagi relawan dan masyarakat umum yang terlibat dalam kegiatan kemanusiaan atau pertolongan pertama.
Artikel ini membahas panduan praktis dan bertanggung jawab tentang cara angkat tandu, dengan fokus pada keselamatan semua pihak.
Kapan Tandu Boleh dan Tidak Boleh Diangkat?
Sebelum membahas teknik mengangkat, hal pertama yang perlu dipahami adalah menilai kondisi sebelum bertindak.
Tandu boleh diangkat jika:
- Pasien perlu dipindahkan dari lokasi yang tidak aman
- Pasien tidak dapat berjalan sendiri
- Jumlah orang yang mengangkat mencukupi
- Jalur pemindahan relatif aman dan terkendali
Tandu tidak dianjurkan diangkat jika:
- Kondisi pasien sangat tidak stabil
- Jumlah pengangkat tidak mencukupi
- Lingkungan terlalu berbahaya (lantai licin, medan ekstrem)
- Tidak ada koordinasi antar pengangkat
Dalam kondisi seperti ini, keselamatan harus menjadi prioritas. Jika ragu, lebih baik menunggu bantuan yang lebih memadai daripada memaksakan pengangkatan.
Persiapan Sebelum Mengangkat Tandu
Persiapan yang baik akan sangat mengurangi risiko kecelakaan saat mengangkat tandu.
Beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum mengangkat tandu:
- Pastikan jumlah pengangkat sesuai (minimal dua orang, idealnya lebih)
- Periksa kondisi tandu, pastikan tidak rusak atau licin
- Tentukan jalur yang akan dilewati dan singkirkan hambatan
- Lakukan koordinasi singkat dan tentukan aba-aba
Langkah sederhana ini sering diabaikan, padahal sangat penting untuk menjaga keselamatan.
Bagaimana Posisi Tubuh yang Benar Saat Mengangkat Tandu?
Salah satu penyebab utama cedera saat mengangkat tandu adalah posisi tubuh yang salah.
Posisi tubuh yang dianjurkan:
- Berdiri dengan kaki terbuka selebar bahu
- Tekuk lutut, bukan membungkukkan pinggang
- Jaga punggung tetap lurus
- Gunakan kekuatan kaki saat mengangkat, bukan pinggang
Kesalahan yang sering terjadi:
- Membungkuk dengan punggung melengkung
- Mengangkat secara tiba-tiba
- Tidak menjaga keseimbangan tubuh
Dengan posisi tubuh yang benar, beban dapat didistribusikan lebih merata dan risiko cedera dapat diminimalkan.
Langkah-Langkah Cara Angkat Tandu yang Benar
Berikut adalah panduan langkah demi langkah cara angkat tandu yang aman:
- Posisi awal
Semua pengangkat berdiri di posisi masing-masing dan memegang pegangan tandu dengan kuat. - Aba-aba bersama
Satu orang ditunjuk untuk memberi aba-aba, misalnya “satu, dua, tiga”. - Mengangkat secara serentak
Angkat tandu bersamaan mengikuti aba-aba, dengan gerakan stabil dan terkontrol. - Mulai berjalan perlahan
Langkah kecil dan ritme yang sama antar pengangkat sangat penting. - Komunikasi selama berjalan
Jika perlu berhenti atau ada hambatan, komunikasikan dengan jelas. - Menurunkan tandu dengan aman
Saat menurunkan, tekuk lutut dan lakukan secara bersamaan, jangan menjatuhkan tandu.
Langkah-langkah ini membantu menjaga kestabilan tandu dan kenyamanan pasien selama pemindahan.
Kesalahan Umum Saat Mengangkat Tandu dan Dampaknya
Beberapa kesalahan pekerjaan yang paling umum adalah sebagai berikut:
- Mengangkat tanpa aba-aba
- Beban tidak seimbang antar pengangkat
- Mengangkat sendirian
- Terburu-buru karena panik
Kesalahan tersebut dapat menyebabkan:
- Pasien terguncang atau terjatuh
- Cedera punggung, bahu, atau pergelangan tangan pada pengangkat
- Kehilangan kendali saat berjalan
Dengan memahami kesalahan umum ini, relawan dapat lebih waspada dan berhati-hati.
Tips Keselamatan untuk Relawan dan Masyarakat Umum
Bagi relawan dan masyarakat umum, beberapa prinsip keselamatan berikut perlu selalu diingat:
- Utamakan keselamatan dibanding kecepatan
- Jangan memaksakan diri jika kondisi tidak memungkinkan
- Gunakan alat bantu yang layak dan stabil
- Hentikan proses jika situasi menjadi tidak aman
Keselamatan pasien dan pengangkat sama-sama penting.
Peran Kualitas Tandu dalam Keamanan Pengangkatan
Selain teknik, kualitas tandu juga sangat memengaruhi keamanan pengangkatan. Tandu yang kokoh, stabil, dan memiliki pegangan yang baik akan memudahkan proses angkat dan mengurangi risiko tergelincir atau kehilangan keseimbangan.
Material dan desain tandu berperan besar dalam mendukung teknik pengangkatan yang benar, terutama dalam kondisi darurat.
Rekomendasi Tandu Angkat untuk Kegiatan Relawan
Dalam praktiknya, tandu angkat berbahan stainless sering dipilih untuk kegiatan relawan dan evakuasi karena dinilai kuat, stabil, dan mudah dibersihkan. Tandu dengan karakteristik ini dapat membantu relawan menerapkan teknik angkat dengan lebih aman dan terkendali.
Bagi relawan atau organisasi yang membutuhkan referensi tandu angkat yang dirancang untuk penggunaan lapangan, Anda dapat melihat contoh tandu angkat stainless yang dirancang untuk mendukung keamanan dan kenyamanan saat pemindahan pasien.

Kesimpulan
Memahami cara angkat tandu yang benar bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal tanggung jawab. Dengan persiapan yang baik, posisi tubuh yang benar, koordinasi yang jelas, serta penggunaan tandu yang layak, risiko cedera dapat diminimalkan.
Bagi relawan dan masyarakat umum, pengetahuan ini dapat membantu memberikan pertolongan yang lebih aman dan efektif bagi mereka yang membutuhkan.
FAQ (Tambahkan di Akhir Artikel)
1. Apa yang dimaksud dengan cara angkat tandu yang benar?
Cara angkat tandu yang benar adalah teknik mengangkat dan membawa tandu dengan posisi tubuh, koordinasi, dan langkah yang aman agar pasien tetap stabil serta pengangkat terhindar dari cedera, terutama pada punggung dan bahu.
- Berapa orang yang ideal untuk mengangkat tandu?
Idealnya tandu diangkat oleh minimal dua orang, namun jumlahnya dapat disesuaikan dengan berat pasien dan kondisi medan. Semakin berat beban dan sulit medan, semakin banyak pengangkat yang dibutuhkan.
- Apa risiko jika cara angkat tandu dilakukan dengan salah?
Risikonya meliputi pasien terguncang atau terjatuh, serta cedera pada pengangkat seperti nyeri punggung, keseleo, atau cedera otot akibat posisi tubuh dan teknik yang tidak tepat.
- Apakah masyarakat umum boleh mengangkat tandu?
Masyarakat umum atau relawan boleh membantu mengangkat tandu dalam kondisi darurat, selama memperhatikan keselamatan, jumlah pengangkat mencukupi, dan menggunakan teknik yang benar. Jika kondisi tidak aman, sebaiknya menunggu bantuan profesional.

