Perihal pengurusan jenazah dalam Islam menjadi satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh kaum Muslimin tepatnya dengan dasar hukum fardhu kifayah. Di dalamnya mencakup proses memandikan jenazah, mengafani, menyalatkan hingga menguburkan jenazah. Salah satu peralatan yang dibutuhkan dalam proses tersebut adalah keranda.
Fungsi Keranda dalam Pengurusan Jenazah Sesuai Syariat Islam
Pada umumnya, keranda berbentuk sebuah tandu atau rangka berukuran panjang yang terbuat dari logam kokoh. Keranda di desain untuk bisa mengusung tubuh jenazah dengan aman dan nyaman selama perjalanan menuju pemakaman. Produk keranda yang dibuat dengan desain modern dan kekinian mempunyai fitur lipat sehingga memudahkan proses penyimpanan.
Beberapa standar umum yang berlaku untuk keranda adalah:
- Rangka yang kokoh dan kuat sehingga bisa menampung beban hingga 250 kg
- Bahan stainless steel atau aluminium sehingga kuat sekaligus mudah untuk dibersihkan
- Ukuran keranda cukup luas dengan dimensi panjang 3 meter dan lebar sekitar 60-65 cm
Fungsi utama dari keranda dalam proses pengurusan jenazah adalah sebagai alat yang digunakan untuk mempermudah dan mempercepat prosesi pengantaran jenazah. Selain itu, juga digunakan sebagai wujud penghormatan pada jenazah. Berikut ini adalah beberapa fungsi atau kegunaan dari penggunaan keranda dalam syariat Islam yaitu:
1. Sarana Transportasi Jenazah
Keranda digunakan untuk membawa jenazah dari rumah duka menuju area pemakaman sehingga bisa membantu proses pemakaman menjadi lebih tertib serta efisien.
2. Menjaga Kehormatan Jenazah
Fungsi kedua adalah untuk menjaga kehormatan jenazah agar tak terkena sinar matahari maupun air hujan ataupun bersentuhan dengan benda lainnya ketika diangkat.
3. Ketertiban dan Kenyamanan
Penggunaan keranda akan menjadikan proses pengantaran jenazah menjadi lebih tertib, tenang dan nyaman. Secara tidak langsung hal tersebut bisa membantu prosesi pemakaman berjalan dengan baik.
Dasar Hukum Islam Tentang Pengurusan Jenazah
Dalam Islam mengatur perihal pengurusan jenazah mempunyai dasar hukum yaitu Fardhu Kifayah. Yaitu kewajiban tersebut berlaku secara kolektif yang artinya akan menjadi dosa untuk seluruh umat Islam jika tak ada satu pun yang melaksanakannya. Namun kewajiban tersebut gugur jika sudah ada satu orang yang mengerjakannya.
Selain dasar hukum tersebut, dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda yang isinya memerintahkan kita untuk mempercepat pengurusan, terutama jika jenazah adalah orang yang shalih sehingga akan menjadi kebaikan untuknya. Namun jika jenazah bukanlah orang yang shalih, maka itu akan menjadikan keburukan lebih cepat hilang dari pundak-pundak kita.
Dalam hadis tersebut disebutkan perihal mempercepat proses pengurusan jenazah. Dan keberadaan keranda bisa membantu memudahkan dan melancarkan proses pemindahan jenazah tanpa mengurangi kehormatannya.
Adab Penggunaan Keranda dalam Islam
Penggunaan keranda dalam syariat Islam juga mempunyai adab tersendiri yang wajib diperhatikan setiap muslim. Seperti keranda untuk jenazah wanita sebaiknya ditutup untuk menjaga kehormatannya, sedangkan untuk keranda jenazah laki-laki dibiarkan terbuka. Adapun beberapa adab dalam penggunaan keranda lainnya adalah:
1. Adab Saat Mengangkat Keranda
Pengiring jenazah yang mengangkat keranda dianjurkan untuk tetap khusyuk sembari merenungi kematian serta mempercepat langkah namun tidak terburu-buru. Hendaknya mengangkat dengan penuh hormat dan membawa keranda dengan tenang tanpa terburu-buru yang menimbulkan berkurangnya kehormatan. Selama perjalanan membawa keranda sebaiknya membaca dzikir dan tahlil secara lirih sehingga tak berisik.
2. Pengiring Jenazah
Pengiring jenazah dilarang mengeraskan suara, meski membaca dzikir sekalipun. Selain itu juga dilarang bersenda gurau atau melakukan hal yang menunjukkan sikap tak ikhlas atas ketentuan Allah seperti meratap, menjerit dan lainnya.
3. Berjalan di Depan Jenazah
Pengiring jenazah disunnahkan untuk berjalan di depan jenazah dan dekat sehingga bisa melihatnya dari dekat.
4. Dahulukan Laki-laki untuk Mengangkat Keranda
Dalam Islam terdapat sebuah tradisi di mana laki-laki lebih diutamakan atau didahulukan untuk mengangkat keranda. Sedangkan untuk perempuan dianjurkan untuk ikut mendoakan jenazah.
5. Peletakan Keranda
Sangat dianjurkan untuk meletakkan keranda tidak dengan sembarangan. Jika iringan jenazah harus berhenti, letakkan keranda pada posisi yang sopan yaitu pada tempat yang bersih dan tidak pada tempat yang sekiranya bisa merendahkan jenazah.
Hikmah Penggunaan Keranda dalam Islam
Penggunaan keranda mempunyai hikmah yang menyeluruh baik secara fungsi maupun simbolik spiritualis. Selain sebagai wujud penghormatan dan kepedulian sosial pada jenazah dan keluarga yang ditinggalkan, berikut hikmah serta makna mendalam dari penggunaan keranda:
Pengingat Akan Datangnya Kematian
Keranda yang digunakan saat pengurusan jenazah menjadi satu pengingat akan dunia yang fana dan kepastian akan datangnya kematian. Hal tersebut akan menjadikan setiap umat Islam terdorong untuk bisa lebih baik dalam beribadah dan bisa mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.
Wujud Penghormatan Terakhir
Keranda menjadi satu simbol wujud penghormatan serta kasih sayang yang terakhir dari pihak keluarga, teman, sahabat hingga tetangga kepada jenazah.
Mengutamakan pada Kebaikan
Keranda juga akan mengingatkan kita pada kematian sehingga bisa mendorong umat Islam untuk bisa lebih mengutamakan hal yang lebih penting. Seperti untuk memperbanyak amal kebaikan dan saling berlomba-lomba dalam kebajikan.
Wujud Toleransi dan Solidaritas
Keranda juga bisa menjadi satu simbol solidaritas sosial, yang mana masyarakat akan berkumpul dan saling bekerja sama untuk mengantarkan jenazah. Hal tersebut menunjukkan sebuah sikap toleransi dan adanya kepedulian antar sesama.
Bantuan pada Keluarga yang Berduka
Penggunaan keranda bisa membantu keluarga yang sedang berduka untuk menyelesaikan pengurusan jenazah dengan cepat, mudah dan sebaik-baiknya. Setidaknya hal tersebut bisa membantu untuk meringankan beban mereka terutama di masa sulit kehilangan orang yang dicintai sekaligus untuk memberikan dukungan secara moral.
Kesimpulan
Itulah penjelasan singkat tentang bagaimana detail pengurusan jenazah dalam syariat Islam, khususnya berkaitan dengan peran penting keranda. Bahwa keranda bukan hanya dianggap sebagai sebuah alat yang digunakan untuk mengusung jenazah, namun mempunyai peran tersendiri. Ada banyak fungsi, adab dan hikmah yang bisa diambil dari penggunaan keranda yang menunjukkan betapa ajaran Islam sangat memperhatikan tata cara pengurusan jenazah dengan sebaik-baiknya.
Yuk pahami dengan baik adab pengurusan jenazah sesuai syariat Islam agar setiap muslim memperoleh penghormatan terakhir yang terbaik. Dapatkan produk pengurusan jenazah paling lengkap, berkualitas dan harga terjangkau hanya di InovaKit. Cek promonya sekarang juga!
Frequently Asked Questions
Apa fungsi digunakannya keranda jenazah?
Keranda menjadi salah satu alat yang digunakan sebagai alat transportasi untuk mengantarkan jenazah dari rumah menuju area pemakaman.
Adakah alasan khusus dari penggunaan kain penutup keranda yang berwarna hijau?
Kain yang digunakan untuk menutup keranda memang umumnya menggunakan warna hijau, khususnya untuk umat Islam karena menjadi simbol agama Islam.
Tutup keranda berupa kain berwarna hitam mempunyai arti apa?
Jika keranda menggunakan kain penutup dengan warna hitam maka menjadi sebuah simbol solidaritas sosial yang mempunyai makna bersama sebagai bentuk toleransi.
Apakah yang bisa menjadi pengusung keranda bisa siapa saja?
Pengusung jenazah umumnya terdiri dari anggota keluarga dan teman dekat dari almarhum (jenazah).
